PERKEMBANGAN MANUSIA
2.1
Perkembangan
Manusia
Secara umum, perkembangan dapat
diartikan sebagai perubahan yang bersifat tetap dan tidak dapat diputar kembali
(Werner, 1969).Beberapa psikolog membedakan arti kata ‘pertumbuhan’ dengan
‘perkembangan’, namun beberapa tidak. Pertumbuhan bisa diartikan sebagai
bertambah besarnya ukuran badan dan fungsi fisik yang murni, sedangkan
perkembangan lebih dapat mencerminkan sifat yang khas mengenai gejala
psikologis yang muncul (Monks, Knoers, Haditono, 1982).
Di sisi lain, perkembangan juga
dipandang secara menyeluruh, yang mencakup tiga aspek, yaitu:
a.
Perkembangan
fisik, seperti perubahan tinggi dan berat.
b.
Perkembangan
kognitif, seperti perubahan pada proses berpikir, daya ingat, bahasa.
c.
Perkembangan
kepribadian dan social, seperti perubahan pada konsep diri, konsep gender,
hubungan interpersonal. (Atkinson, Atkinson, Smith, Bem, Hoeksema, 1996.)
Tentunya dalam mempelajari perkembangan
dan pertumbuhan manusia, seluruh aspek tersebut saling berkaitan satu
sama lain.
2.2
Tahap-
tahap Perkembangan Manusia
Tahap perkembangan manusia :
a.
Masa
sebelum lahir (PRANATAL) selama 280 hari.
Masa Pranatal ini berlangsung dari
sejak terjadinya konsepsi sampai bayi lahir kira-kira lamanya 9 bulan 10 hari
atau 280 hari.
Ada 6 ciri-ciri kondisi Pranatal yang
penting,yaitu :
-
pada
masa ini potensi sifat-sifat bawaan dan jenis kelamin setiap individu ditentukan.
-
pada
masa ini kondisi si ibu sangat menetukan pola pertumbuhan Pranatal.
-
secara
Prporsional pertumbuhan pada fase ini lebih besar dan lebih luas dari fase-fase
lain nya.
-
pada
saat orang-orang yang berarrti dalam keluarga dapat membentuk kepada si janin.
-
pada
masa ini terdapat banyak bahaya fisik maupun psikologis.
b.
Masa bayi baru lahir (NEW BORN) 0-2 minggu
Masa ini dimulai sejak lahir sampai
bayi berumur kira-kira 15 hari. Masa ini merupakan fase pemberhentian,artinya
masa tidak terjadi pertumbuhan atau perkembangan. Masa ini juga dikenal dengan
masa “resting age” yaitu masa istirahat, guna menyesuaikan diri dengan keadaan
baru didunia ini.
Ciri –ciri yang penting pada masa ini
adalah :
-
Periode
ini merupakan fase perkembangan yang tersingkat dari seluruh periode
perkembangan manusia.
-
Periode
ini merupakan saat penyesuaian diri untuk kelangsungan hidup janin.
-
Periode
ini ditandai dengan terhentinya perkembangan.
-
Diakhir
periode ini bila si bayi selamat maka merupakan awal perkembangan lebih lanjut.
c.
Masa
bayi (BABYHOOD)
Masa ini berlangsung dari umur 2
minggu-2 tahun.
Ciri-ciri masa ini adalah :
-
Masa
bayi merupakan masa dasar yaitu masa pembentukan dasar-dasar kehidupan yang
sesungguhnya,karena pada saat ini banyak pola prilaku,sikap dan pola ekspresi
emosi terbentuk.
-
Bayi
berkembang pesat baik fisik maupun psikologisnya sehingga penampilan dan
kemampuan nya pada masa ini mengalami banyak perubahan.
-
Masa
bayi selain meningkatnya individualitas,juga merupakan masa pemrmulaan
sosialisasi.
-
Masa
bayi adalah masa permulaan penggolongan seks atau jenis kelamin.
-
Masa
bayi adalah masa yang menarik sehingga semua orang suka kepada bayi.
-
Masa
bayi adalah permulaan masa kreatifitas,pada bulan-bulan pertama bayi mulai
belajar mengembangkan minat dan sikap yang merupakan dasar bagi kreatifitasnya kemudian,dan untuk
penyesuaian diri nya dengan pola-pola yang diletakkan orang lain atau orang
tua.
d.
Masa
kanak-kanak awal (EARLY CHILDHOOD)
Masa kanak-kanak awal ini berlangsung
dari umur 2-6 tahun. Masa ini sering disebut usia sulit atau problematis,
karena memellihara atau mendidik mereka sulit. Masa ini juga disebut sebagai
usia main karena sebagian besar hidup anak dihabiskan untuk bermain.
Masa kanak-kanak awal merupakan saat
yang tepat untuk belajar mencapai berbagai keterampilan. Karena anak senang
mengulang-ngulang,hal ini penting artinya dalam belajar keterampilan. Selain
itu anak pada masa ini juga berani dan senang mencoba hal-hal baru. Pada masa
ini mereka juga belum banyak memiliki leterampilan sehingga tidak ada gangguan
untuk mendapatkan keterampilan-keterampilan baru.
e.
Masa
kanak-kanak akhir (LATER CHILDHOOD)
Masa kanka-kanak akhir atau disebut
juga masa anak sekolah ini berlangsung dari umur 6-12 tahun. Masa ini disebut
orang tua dengan masa “tidak rapi”, masa “bertengkar” dan masa “menyulitkan”
Pada masa keserasian bersekolah ini
anak=anak relatif lebih mudah untuk dididik disekolah dari masa sebelum dan
sesudahnya nanti. Mas ini dapad dibagi dalam 2 fase,yaitu :
-
Masa
kelas sekolah dasar umur 6 atau 7 ampai 9atau 10 tahun.
-
Masa
kelas-kelas tinggi sekolah dasar umur kira-kira 9 atau 10 sampai 12 atau 13
tahun.
f.
Masa
puber (PUBERTY)
Masa puber merupakan periode tumpang
tindih karena mencakup akhir masa kanak-kanak dan awal masa remaja,yaitu dari
umur 12 atau 13 sampai umur 16 atau 17.
Perubahan pada masa puber mempengaruhi
keadaan fisik,sikap dan prilakku. Karena kaibat perubahan nya cenderung buruk,
terutama sselama awal masa puber, maka masa puber sering disebut “masa
negatif”.
Pada masa puber ini,bahay fisik
tampaknya lebih ringan dibandingkan dengan bahaya Psikolohis. Bahaya psikologis
yangb paling umum terjadi adalah kecenderungan mengembangkan konsep diri yang
kurang baik,berprestasi rendah,tidak mau menerima perubahan jasmani atau peran
seks yang memperoleh dukungan sosial dan penyimpangan pematangan seksual.
g.
Masa
remaja (ADOLESCENCE)
Pada masa remaja ini berlangsung dari
umur 15-21 tahun atau berlangsung saat individu matang secara seksual sampai
mencapai usia matang menurut hukum.
Masa remaja ini dibagi 2 bagian yaitu
:
- Masa remaja awal yang berlangsung
hingga 17 tahun.
- Masa remaja akhir yang berlangsung
hingga mencapai usia kematangan resmi secra hukum yaitu 21 tahun.
Masa remaja merupakan periode
perubahan yang sangat pesat baik dalam perubahan fisik nya maupun perubahan
sikap dan perilakunya.ada 4 perubahan yang bersifat Universal selama masa
remaja yaitu :
a.
Menigkatnya
emosi.
b.
Perubahan
fisik.
c.
Dengan
berubahnya minat dan prilaku.
d.
Bersikap
ambivalensi.
Di akhir masa remaja, si remaja
umumnya mengalami ambang dewasa, yaitu para remaja menjadi gelisah untk
meninggalkan tingkah laku remaja belasan tahun dan untuk memberikan kesan bahwa
dirinya telah hampir dewasa, merka berpakaian dan bertindak seperti orang
dewasa.
Ada 7 kategori minat yang paling
penting dari para remaja masa kini yaitu :
a.
Minat
rekreasi.
b.
Minat
pribadi dan sosial.
c.
Minat
terhadap pekerjaan.
d.
Minat
terhadap agama.
e.
Minat
terhadap simbol status.
f. Minat kepada pendidikan.
h.
Masa
dewasa awal-usia lanjut (21-........)
Masa pematangan diri dalam tahap
ini,perkembangan fungsi kehendak mulai dominan. Orang mulai dapat membedakan
adanya 3 macam tujuan hidup pribadi,yaitu pemuasan keiinginan pribadi,pemuasan
keinginan kelompok,dan pemuasan keinginan masyarakat. Semua ini akan
direalisasi oleh individu dengan belajar mengandalkan daya kehendaknya. Dengan
kemmpuannya,orang melatih diri uuntuk memilih keinginan yang akan direalisasi
dalam tindakan nya. Realisasi setiap keinginan ini menggunakan fungsi
penalaran,sehingga orang dalam masa perkembangan ini mulai mampu melakukan
pengoreksian dan pengontrolan diri.
Dengan kemampuan ini manusia tumbuh
berkembang menuju kematangan untuk hidup berdiri sendiri dan bertanggung jawab.
2.3
Intelegensi
dan Kreatifitas
a.
Intelegensi
Intelegensi (kecerdasan) secara
etimologis dari bahasa Latin “intelligere” yang artinya menghubungkan atau
menyatukan satu sama lain. Untuk mengetahui tingkat kecerdasan seseorang dapat
dilakukan tes intelegensi. Tujuan tes intelegensi adalah untuk memilahkan anak
yang cerdas dan kurang cerdas.Hal ini sangat bermanfaat dalam pendidikan,agar dapat menerapkan konsep
pembelajaran yang tepat.
Bila prosedur pengetesan terlaksana
dengan baik,maka tes intelegensi memang sapat membedakan anak yang cerdas dan
kurang cerdas. Kesalahan masih saja terjadi. Pada umumnya skor yang tingi lebih
diandalkan daripada skor yang rendah. Skor tinggi hampir pasti menunjukkan
kecerdasan yang tinggi , sedangkan skor yang rendah bias berarti macam-macam.
IQ bukan skala rasio,tapi skala
interval,hingga tidak dapat dikatakan bahwa IQ 120 sama dengan dua kali IQ 60.
Dua buah IQ yang sama juga tidak harus menunjukkan perkembangan mental yang
sama, karena sua nilai yanag sama bisa terbentuuk dari komponen yang berbeda.
Memang terdapat hubungan yang positif
antara IQ dan prestasi belajar,namun hubungan ini tidak terlalu besar. Hubungan
antara IQ dan keberhasilan dalam pekerjaan lebih kecil lagi, karena IQ adalah
salah satu indicator keberhasilan saja. Sedangkan indicator lai n seperti
kreatifitas, motivasi, yang menentuksn keberhasilan seseorang tidak
terungkap dalam tes intelegensi. Di
samping itu , IQ seseorang juga bukan harga mati, bukan konstan sepanjang hidup
orang tersebut, dapat naik dan turun.
b.
Kreatifitas
kreativitas adalah kemampuan seseorang
untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu yang baru dan asli, yang sebelumnya
belum dikenal ataupun memecahkan masalah baru yang dihadapi. Apakah hasil
kreativitas itu menunjukkan hal yang baru? Beberapa ahli berpendapat bahwa
kreativitas itu tidak harus seluruhnya baru, tetapi dapat pula sebagai gabungan
yang sudah ada dipadukan sesuatu yang baru.
Berdasarkan pendapat para ahli
psikologi, (Danny and Davis, 1982) mengemukakan sejumlah aspek yang berbeda
termasuk dalam kriteria kreativitas, yaitu :
1)
Sensitivity
to problems, artinya kreativitas dilihat dari kepekaan terhadap masalah yang
muncul.
2)
Originality,
artinya pemecahan masalah dengan cara baru, bukan meniru pemecahan masalah yang
lain.
3)
Ingenuity,
artinya adanya kecerdikan dalam pemecahan masalah.
4)
Breadth,
artinya ketepatan dalam pemecahan masalah.
5)
Recognity
by peers, artinya ada pengakuan dari kelompok tentang penemuannya.
Salah satu hal yang penting dalam
kreativitas adalah kemampuan berpikir yang menyebar (divergent thinking)
sebagai lawan dari berpikir yang menyatu (convergent thinking). Dalam struktur
intelek kedua hal itu memainkan peranan yang sangat penting. Dalam convergent
thinking ada jawaban yang benar dan tepat, sedang pada divergent thinking
dirincikan dengan menghasilkan berbagai bermacam-macam alternatif pemecahan
yang luas, yang masing-masing merupakan kemungkinan yang masuk akal. Para
pemikir yang menyebar tidak terikat harapan-harapan, tidak menghendaki jawaban
yang benar, melainkan menghendaki cara berpikir yang spontan dan bebas, seperti
dalam melamun dan asosiasi bebas, yang menghasilkan berbagai pemecahan masalah
atau penemuan. Asosiasi bebas yang digunakan dalam pemecahan masalah secara
kelompok disebut Brainstorming
2.4
Pengukuran
dan Uji Psikologis
Psikologi secar etimologiberasal dari
kata yunani “psyche” berarti jiwa dan “logia” yang berarti ilmu. Jadi dapat
diartikan psikologi berarti ilmu yang mempelajari tentang kejiwaan.
Pemeriksaan psikologi dalam bahasa
popular disebut juga psikotest. Metode ini mengguna kanalat / instrumen yang
digunakan untuk mengukur kemampuan potensial psikologis subyek (potential
ability). Potential ability subyek adalah kemampuan yang tidak
nyata yang berperan menunjang kemampuan nyata (actual ability). Contoh
potential ability ialah inteligensi (intelligence), bakat (aptitude), minat
(attitude), kepribadian (personality), emosi (emotion), dan motivasi
(motivation). Kemampuan nyata (actual ability) merupakan kemampuan yang
menghasilkan suatu prestasi, seperti prestasi belajar, kinerja, karya seseorang
dalam berbagai bidang (mekanik, seni, sastra, politik, bisnis, pendidikan,
dan sebagainya).
Menurut Anastasi dan Urbina (1998:3)
tes psikologis pada dasarnya adalah alat ukur yang obyektif dan dibakukan
(distandarisasikan) atas sampel perilaku tertentu. Standarisasi
mengimplikasikan keseragaman cara dalam penyelenggaraan dan penskoran tes.
Dalam rangka menjamin keseragaman kondisi-kondisi testing,
penyusun tes menyediakan petunjuk-petunjuk yang rinci bagi penyelenggaraan
setiap tes yang baru dikembangkan.
Conbach (1984:26) menyatakan tidak ada
definisi tes yang dianggap tuntas, melainkan para ahli mendefinisikan tes
menurut cara pandangnya sendiri-sendiri. Cronbach (1984:27) cenderung
memberikan definisi tes psikologis sebagai suatu prosedur yang
distandardisasikan (standardization of procedure) yang digunakan tester untuk
mengukur kemampuan potensi subyek. Dalam pandangan ini, prosedur
(procedure) diartikan sebagai tata cara yang spesifik dan konkrit.
Tata cara ini mencakup langkah-langkah
sebagai berikut.
a.
Persiapan,
yaitu hal-hal yang perlu disiapkan sebelum melakukan testing seperti; instrumen
tesnya, lembar jawaban, berita acara penyelenggaraan tes, alat menunjuk waktu
(stopwatch), dan ruangan tempat testing.
b.
Pelaksanaan,
yaitu berisi cara-cara menyelenggarakan tes sesuai dengan manual tes psikologis
yang bersangkutan.
c.
Skoring
dan penyusunan laporan, yaitu kegiatan untuk memberikan skor, skor dihitung
berdasarkan jawaban betul yang menghasilkan skor mentah (raw score),
selanjutnya skor mentah itu dikonversikan dengan norma tes, yang menghasilkan
skor baku seperti IQ (intelligence quotient), dan EQ (emotional quotient).
d.
Pelaporan
hasil tes, merupakan hal yang amat penting. Hasil testing psikologis hendaknya
disajikan dalam bentuk laporan yang sederhana, menarik, obyektif, dan spesifik, sehingga
mudah digunakan.