Jumat, 20 Desember 2013

Makalah Kepribadian Perkembangan Manusia

PERKEMBANGAN MANUSIA







2.1      Perkembangan Manusia
Secara umum, perkembangan dapat diartikan sebagai perubahan yang bersifat tetap dan tidak dapat diputar kembali (Werner, 1969).Beberapa psikolog membedakan arti kata ‘pertumbuhan’ dengan ‘perkembangan’, namun beberapa tidak.  Pertumbuhan bisa diartikan sebagai bertambah besarnya ukuran badan dan fungsi fisik yang murni, sedangkan perkembangan lebih dapat mencerminkan sifat yang khas mengenai gejala psikologis yang muncul (Monks, Knoers, Haditono, 1982).
Di sisi lain, perkembangan juga dipandang secara menyeluruh, yang mencakup tiga aspek, yaitu:
a.      Perkembangan fisik, seperti perubahan tinggi dan berat.
b.      Perkembangan kognitif, seperti perubahan pada proses berpikir, daya ingat, bahasa.
c.      Perkembangan kepribadian dan social, seperti perubahan pada konsep diri, konsep gender, hubungan interpersonal. (Atkinson, Atkinson, Smith, Bem, Hoeksema, 1996.)
Tentunya dalam mempelajari perkembangan dan pertumbuhan  manusia, seluruh aspek tersebut saling berkaitan satu sama lain.
2.2      Tahap- tahap  Perkembangan Manusia
Tahap perkembangan manusia :
a.      Masa sebelum lahir (PRANATAL) selama 280 hari.
Masa Pranatal ini berlangsung dari sejak terjadinya konsepsi sampai bayi lahir kira-kira lamanya 9 bulan 10 hari atau 280 hari.
Ada 6 ciri-ciri kondisi Pranatal yang penting,yaitu :
-     pada masa ini potensi sifat-sifat bawaan dan jenis kelamin setiap individu  ditentukan.
-     pada masa ini kondisi si ibu sangat menetukan pola pertumbuhan Pranatal.
-     secara Prporsional pertumbuhan pada fase ini lebih besar dan lebih luas dari fase-fase lain nya.
-     pada saat orang-orang yang berarrti dalam keluarga dapat membentuk  kepada si janin.
-     pada masa ini terdapat banyak bahaya fisik maupun psikologis.

b.      Masa  bayi baru lahir (NEW BORN) 0-2 minggu
Masa ini dimulai sejak lahir sampai bayi berumur kira-kira 15 hari. Masa ini merupakan fase pemberhentian,artinya masa tidak terjadi pertumbuhan atau perkembangan. Masa ini juga dikenal dengan masa “resting age” yaitu masa istirahat, guna menyesuaikan diri dengan keadaan baru didunia ini.
Ciri –ciri yang penting pada masa ini adalah :
-     Periode ini merupakan fase perkembangan yang tersingkat dari seluruh periode perkembangan manusia.
-     Periode ini merupakan saat penyesuaian diri untuk kelangsungan hidup janin.
-     Periode ini ditandai dengan terhentinya perkembangan.
-     Diakhir periode ini bila si bayi selamat maka merupakan awal perkembangan lebih lanjut.

c.      Masa bayi (BABYHOOD)
Masa ini berlangsung dari umur 2 minggu-2 tahun.
Ciri-ciri masa ini adalah :
-     Masa bayi merupakan masa dasar yaitu masa pembentukan dasar-dasar kehidupan yang sesungguhnya,karena pada saat ini banyak pola prilaku,sikap dan pola ekspresi emosi terbentuk.
-     Bayi berkembang pesat baik fisik maupun psikologisnya sehingga penampilan dan kemampuan nya pada masa ini mengalami banyak perubahan.
-     Masa bayi selain meningkatnya individualitas,juga merupakan masa pemrmulaan sosialisasi.
-     Masa bayi adalah masa permulaan penggolongan seks atau jenis kelamin.
-     Masa bayi adalah masa yang menarik sehingga semua orang suka kepada bayi.
-     Masa bayi adalah permulaan masa kreatifitas,pada bulan-bulan pertama bayi mulai belajar mengembangkan minat dan sikap yang merupakan dasar  bagi kreatifitasnya kemudian,dan untuk penyesuaian diri nya dengan pola-pola yang diletakkan orang lain atau orang tua.

d.      Masa kanak-kanak awal (EARLY CHILDHOOD)
Masa kanak-kanak awal ini berlangsung dari umur 2-6 tahun. Masa ini sering disebut usia sulit atau problematis, karena memellihara atau mendidik mereka sulit. Masa ini juga disebut sebagai usia main karena sebagian besar hidup anak dihabiskan untuk bermain.
Masa kanak-kanak awal merupakan saat yang tepat untuk belajar mencapai berbagai keterampilan. Karena anak senang mengulang-ngulang,hal ini penting artinya dalam belajar keterampilan. Selain itu anak pada masa ini juga berani dan senang mencoba hal-hal baru. Pada masa ini mereka juga belum banyak memiliki leterampilan sehingga tidak ada gangguan untuk mendapatkan keterampilan-keterampilan baru.
e.      Masa kanak-kanak akhir (LATER CHILDHOOD)
Masa kanka-kanak akhir atau disebut juga masa anak sekolah ini berlangsung dari umur 6-12 tahun. Masa ini disebut orang tua dengan masa “tidak rapi”, masa “bertengkar” dan masa “menyulitkan”
Pada masa keserasian bersekolah ini anak=anak relatif lebih mudah untuk dididik disekolah dari masa sebelum dan sesudahnya nanti. Mas ini dapad dibagi dalam 2 fase,yaitu :
-     Masa kelas sekolah dasar umur 6 atau 7 ampai 9atau 10 tahun.
-     Masa kelas-kelas tinggi sekolah dasar umur kira-kira 9 atau 10 sampai 12 atau 13 tahun.

f.       Masa puber (PUBERTY)
Masa puber merupakan periode tumpang tindih karena mencakup akhir masa kanak-kanak dan awal masa remaja,yaitu dari umur 12 atau 13 sampai umur 16 atau 17.
Perubahan pada masa puber mempengaruhi keadaan fisik,sikap dan prilakku. Karena kaibat perubahan nya cenderung buruk, terutama sselama awal masa puber, maka masa puber sering disebut “masa negatif”.
Pada masa puber ini,bahay fisik tampaknya lebih ringan dibandingkan dengan bahaya Psikolohis. Bahaya psikologis yangb paling umum terjadi adalah kecenderungan mengembangkan konsep diri yang kurang baik,berprestasi rendah,tidak mau menerima perubahan jasmani atau peran seks yang memperoleh dukungan sosial dan penyimpangan pematangan seksual.
g.      Masa remaja (ADOLESCENCE)
Pada masa remaja ini berlangsung dari umur 15-21 tahun atau berlangsung saat individu matang secara seksual sampai mencapai usia matang menurut hukum.
Masa remaja ini dibagi 2 bagian yaitu :
-  Masa remaja awal yang berlangsung hingga 17 tahun.
-  Masa remaja akhir yang berlangsung hingga mencapai usia kematangan resmi secra hukum yaitu 21 tahun.
Masa remaja merupakan periode perubahan yang sangat pesat baik dalam perubahan fisik nya maupun perubahan sikap dan perilakunya.ada 4 perubahan yang bersifat Universal selama masa remaja yaitu :
a.                Menigkatnya emosi.
b.                Perubahan fisik.
c.                Dengan berubahnya minat dan prilaku.
d.                Bersikap ambivalensi.
Di akhir masa remaja, si remaja umumnya mengalami ambang dewasa, yaitu para remaja menjadi gelisah untk meninggalkan tingkah laku remaja belasan tahun dan untuk memberikan kesan bahwa dirinya telah hampir dewasa, merka berpakaian dan bertindak seperti orang dewasa.
Ada 7 kategori minat yang paling penting dari para remaja masa kini yaitu :
a.                Minat rekreasi.
b.                Minat pribadi dan sosial.
c.                Minat terhadap pekerjaan.
d.                Minat terhadap agama.
e.                Minat terhadap simbol status.
f. Minat kepada pendidikan.

h.         Masa dewasa awal-usia lanjut (21-........)
Masa pematangan diri dalam tahap ini,perkembangan fungsi kehendak mulai dominan. Orang mulai dapat membedakan adanya 3 macam tujuan hidup pribadi,yaitu pemuasan keiinginan pribadi,pemuasan keinginan kelompok,dan pemuasan keinginan masyarakat. Semua ini akan direalisasi oleh individu dengan belajar mengandalkan daya kehendaknya. Dengan kemmpuannya,orang melatih diri uuntuk memilih keinginan yang akan direalisasi dalam tindakan nya. Realisasi setiap keinginan ini menggunakan fungsi penalaran,sehingga orang dalam masa perkembangan ini mulai mampu melakukan pengoreksian dan pengontrolan diri.
Dengan kemampuan ini manusia tumbuh berkembang menuju kematangan untuk hidup berdiri sendiri dan bertanggung jawab.
2.3                Intelegensi dan Kreatifitas

a.         Intelegensi
Intelegensi (kecerdasan) secara etimologis dari bahasa Latin “intelligere” yang artinya menghubungkan atau menyatukan satu sama lain. Untuk mengetahui tingkat kecerdasan seseorang dapat dilakukan tes intelegensi. Tujuan tes intelegensi adalah untuk memilahkan anak yang cerdas dan kurang cerdas.Hal ini sangat bermanfaat  dalam pendidikan,agar dapat menerapkan konsep pembelajaran yang tepat.
Bila prosedur pengetesan terlaksana dengan baik,maka tes intelegensi memang sapat membedakan anak yang cerdas dan kurang cerdas. Kesalahan masih saja terjadi. Pada umumnya skor yang tingi lebih diandalkan daripada skor yang rendah. Skor tinggi hampir pasti menunjukkan kecerdasan yang tinggi , sedangkan skor yang rendah bias berarti macam-macam.
IQ bukan skala rasio,tapi skala interval,hingga tidak dapat dikatakan bahwa IQ 120 sama dengan dua kali IQ 60. Dua buah IQ yang sama juga tidak harus menunjukkan perkembangan mental yang sama, karena sua nilai yanag sama bisa terbentuuk dari komponen yang berbeda.
Memang terdapat hubungan yang positif antara IQ dan prestasi belajar,namun hubungan ini tidak terlalu besar. Hubungan antara IQ dan keberhasilan dalam pekerjaan lebih kecil lagi, karena IQ adalah salah satu indicator keberhasilan saja. Sedangkan indicator lai n seperti kreatifitas, motivasi, yang menentuksn keberhasilan seseorang tidak terungkap  dalam tes intelegensi. Di samping itu , IQ seseorang juga bukan harga mati, bukan konstan sepanjang hidup orang tersebut, dapat naik dan turun.
b.         Kreatifitas
kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu yang baru dan asli, yang sebelumnya belum dikenal ataupun memecahkan masalah baru yang dihadapi. Apakah hasil kreativitas itu menunjukkan hal yang baru? Beberapa ahli berpendapat bahwa kreativitas itu tidak harus seluruhnya baru, tetapi dapat pula sebagai gabungan yang sudah ada dipadukan sesuatu yang baru.
Berdasarkan pendapat para ahli psikologi, (Danny and Davis, 1982) mengemukakan sejumlah aspek yang berbeda termasuk dalam kriteria kreativitas, yaitu :
1)                Sensitivity to problems, artinya kreativitas dilihat dari kepekaan terhadap masalah yang muncul.
2)                Originality, artinya pemecahan masalah dengan cara baru, bukan meniru pemecahan masalah yang lain.
3)                Ingenuity, artinya adanya kecerdikan dalam pemecahan masalah.
4)                Breadth, artinya ketepatan dalam pemecahan masalah.
5)                Recognity by peers, artinya ada pengakuan dari kelompok tentang penemuannya.
Salah satu hal yang penting dalam kreativitas adalah kemampuan berpikir yang menyebar (divergent thinking) sebagai lawan dari berpikir yang menyatu (convergent thinking). Dalam struktur intelek kedua hal itu memainkan peranan yang sangat penting. Dalam convergent thinking ada jawaban yang benar dan tepat, sedang pada divergent thinking dirincikan dengan menghasilkan berbagai bermacam-macam alternatif pemecahan yang luas, yang masing-masing merupakan kemungkinan yang masuk akal. Para pemikir yang menyebar tidak terikat harapan-harapan, tidak menghendaki jawaban yang benar, melainkan menghendaki cara berpikir yang spontan dan bebas, seperti dalam melamun dan asosiasi bebas, yang menghasilkan berbagai pemecahan masalah atau penemuan. Asosiasi bebas yang digunakan dalam pemecahan masalah secara kelompok disebut Brainstorming
2.4                Pengukuran dan Uji Psikologis

Psikologi secar etimologiberasal dari kata yunani “psyche” berarti jiwa dan “logia” yang berarti ilmu. Jadi dapat diartikan psikologi berarti ilmu yang mempelajari tentang kejiwaan.
Pemeriksaan psikologi dalam bahasa popular disebut juga psikotest. Metode ini mengguna kanalat / instrumen yang digunakan untuk mengukur kemampuan potensial psikologis subyek (potential ability).   Potential ability subyek adalah kemampuan yang tidak nyata yang berperan menunjang  kemampuan nyata (actual ability). Contoh potential ability ialah inteligensi (intelligence), bakat (aptitude), minat (attitude), kepribadian (personality), emosi (emotion), dan motivasi (motivation). Kemampuan nyata (actual ability) merupakan kemampuan yang menghasilkan suatu prestasi, seperti prestasi belajar, kinerja, karya seseorang dalam berbagai bidang (mekanik, seni, sastra, politik, bisnis, pendidikan, dan sebagainya).
Menurut Anastasi dan Urbina (1998:3) tes psikologis pada dasarnya adalah alat ukur yang obyektif dan dibakukan (distandarisasikan) atas sampel perilaku tertentu. Standarisasi mengimplikasikan keseragaman cara dalam penyelenggaraan dan penskoran tes. Dalam rangka menjamin keseragaman kondisi-kondisi testing, penyusun tes menyediakan petunjuk-petunjuk yang rinci bagi penyelenggaraan setiap tes yang baru dikembangkan.
Conbach (1984:26) menyatakan tidak ada definisi tes yang dianggap tuntas, melainkan para ahli mendefinisikan tes menurut cara pandangnya sendiri-sendiri.  Cronbach (1984:27) cenderung memberikan definisi tes psikologis sebagai suatu prosedur yang distandardisasikan (standardization of procedure) yang digunakan tester untuk mengukur kemampuan potensi subyek.   Dalam pandangan ini, prosedur (procedure) diartikan sebagai tata cara  yang spesifik dan konkrit.



Tata cara ini mencakup langkah-langkah sebagai berikut.
a.         Persiapan, yaitu hal-hal yang perlu disiapkan sebelum melakukan testing seperti; instrumen tesnya, lembar jawaban, berita acara penyelenggaraan tes, alat menunjuk waktu (stopwatch), dan ruangan tempat testing.
b.         Pelaksanaan, yaitu berisi cara-cara menyelenggarakan tes sesuai dengan manual tes psikologis yang bersangkutan.
c.         Skoring dan penyusunan laporan, yaitu kegiatan untuk memberikan skor, skor dihitung berdasarkan jawaban betul yang menghasilkan  skor mentah (raw score), selanjutnya skor mentah itu dikonversikan dengan norma tes, yang menghasilkan skor baku seperti IQ (intelligence quotient), dan EQ (emotional quotient).
d.         Pelaporan hasil tes, merupakan hal yang amat penting. Hasil testing psikologis hendaknya disajikan dalam bentuk laporan yang sederhana, menarik, obyektif, dan spesifik, sehingga mudah digunakan.